Kisah Dartadi Ciptakan Robot Pembuat Nasi Goreng Gara-Gara Kecelakaan - Merdeka
Kisah Dartadi Ciptakan Robot Pembuat Nasi Goreng Gara-Gara Kecelakaan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2021%2F10%2F15%2F1364681%2F540x270%2Fkisah-dartadi-ciptakan-robot-pembuat-nasi-goreng-gara-gara-kecelakaan.jpg)
Merdeka.com - Dartadi menciptakan sebuah robot pembuat nasi goreng dari barang-barang rongsokan yang dibeli di pasar loak. Ketekunannya membuat barang-barang serba bekas itu lebih berguna, hingga menjadi sarana mencari nafkah dalam kehidupan sehari-hari.
"Bahannya dari beli di rombengan, barang rongsokan. Itu dari dinamo starter kendaraan, terus motornya renovasi sendiri," aku Dartadi di lokasi jualannya di Jalan Muharto Gang V Kota Malang, Kamis (15) malam.
Dartadi bersama Maryam, istrinya, keseharian berjualan nasi goreng di ujung pertigaan Jalan Muharto Gang 5 Kota Malang. Namanya menjadi viral lantaran berjualan nasi goreng dengan alat bantu robot buatannya sendiri.
Ide memakai robot muncul akibat tangan kirinya tidak berfungsi sempurna setelah kecelakaan sekitar tiga tahun lalu. Dartadi yang penyuka elektronika itu harus menyesuaikan diri akibat kondisi fisiknya tersebut.
"Sedikit-sedikit bisa, TV bisa, biasanya service sound system. Karena musibah jatuh itu, enggak bisa lagi, kan harus tangan dua," kisahnya.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2021%2F10%2F15%2F1364681%2Fcontent_images%2F670x335%2F20211015155911-1-robot-nasi-goreng-ciptaan-dartadi-dibuat-dari-barang-rongsokan-003-afida-maulia-sabarini.jpg)
Dartadi yang sudah 8 tahun berjualan nasi goreng itu mengaku butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan robotnya. Berkali-kali percobaan dan hampir setiap kesempatan dibongkar-pasang untuk mencari formula paling tepat.
Sekitar dua tahun kerja Dartadi mulai menggunakan robot, namun baru sekitar setahun terakhir dirasa nyaman seperti sekarang ini. Suatu saat bahkan pernah merombak total lantaran meterialnya yang dianggap tidak cocok.
"Kalau gagalnya sekitar setahun, setiap hari pulang kerja sampai berangkat kerja lagi, renovasi tidak cocok bikin lagi, bongkar lagi," akunya.
"Dulu tidak ada peer seperti ini, dulu plat semua. Tapi jadinya kaku, nasinya sampai keluar wajan," tambahnya.
Baru belakangan, Dartadi menyesuaikan alatnya untuk benar-benar menyerupai tangan yang sedang mengaduk di atas wajan penggorengan. Saat digerakkan sebisa mungkin bisa elastis dan menyesuaikan bentuk lengkungan wajan penggorengan.
"Akhirnya ketemu ide, solusinya meniru tangan, akhirnya nasi saya pegang. Caranya bagaimana alat itu agar nasi kepegang, lentur, jadilah seperti yang sekarang ini," jelasnya.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2021%2F10%2F15%2F1364681%2Fcontent_images%2F670x335%2F20211015155912-2-robot-nasi-goreng-ciptaan-dartadi-dibuat-dari-barang-rongsokan-001-afida-maulia-sabarini.jpg)
Robot buatan Dartadi terpasang menggantung di atas wajan penggorengan dan bekerja begitu sebuah tombol saklar dihidupkan. Selanjutnya, Dartadi hanya butuh memasukkan bumbu sesuai dengan jumlah porsi yang digoreng di atas wajan.
Begitu selesai pun, robot cukup diangkat salah satu sisinya dan dibersihkan bersamaan dengan wajan penggorengan dari sisa-sisa bumbu atau nasi yang menempel.
Sesuai ukuran besarnya wajan, sekali memasak robot nasi goreng bisa menyiapkan 6-7 porsi. Tetapi kalau ukuran wajannya diperbesar sanggup lebih 10 porsi untuk sekali proses.
Dartadi pun mengaku tidak lagi menghadapi masalah dengan fisiknya untuk menyediakan nasi goreng pesanan pelanggan. Biasanya hanya mampu melayani 10 porsi atau 15 porsi di akhir pekan, tapi saat ini bisa melayani lebih banyak pesanan. (mdk/bal)