Dubes Djauhari: Ekspor Indonesia ke Tiongkok Tumbuh 59,7% By BeritaSatu.com - beritasatu
Dubes Djauhari: Ekspor Indonesia ke Tiongkok Tumbuh 59,7%
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1638612977.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Hingga September 2021, kinerja ekspor Indonesia ke Negeri Tirai Bambu dinilai mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari meningkatnya total nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok serta peningkatan nilai ekspor beberapa produk unggulan dan potensial ke Tiongkok.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, menyampaikan, volume perdagangan Indonesia dengan Tiongkok pada periode Januari sampai September 2021 mencapai US$ 85,3 miliar.
"Nilai ekspor Indonesia ke RRT terbilang tinggi di angka US$ 42,8 miliar dengan pertumbuhan 59,7% dibandingkan total ekspor Indonesia ke RRT di tahun 2020. Total nilai impor Indonesia di tahun 2021 di angka US$ 42,5 miliar juga naik 46,5% dibanding tahun lalu," kata Djauhari Oratmangun dalam media gathering "Updates from Indonesia" yang digelar Rabu (1/12/2021) bertepatan dengan dimulainya presidensi Indonesia di G-20.
Mengawali media gethering, Dubes Djauhari menyampaikan apresiasi kepada seluruh media lokal RRT yang telah memfasilitasi promosi Indonesia melalui platform media yang tersebar di seluruh RRT.
Dubes Djauhari menyampaikan, dalam Presidensi G-20 Indonesia akan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Tema ini dinilai relevan dalam merefleksikan dinamika global saat ini dalam pemulihan ekonomi pascapandemi.
Selain itu, tema ini juga bermakna upaya bersama memerangi pandemi harus bersifat inklusif, berfokus pada komunitas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Menurut Dubes Djauhari, potensi kerja sama di sektor ekonomi digital Indonesia dan RRT perlu ditingkatkan karena Indonesia menargetkan 12% keseluruhan PDB dari sektor tersebut pada tahun 2025.
Di bidang investasi disampaikan pula mengenai sinergisitas Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative pada 4 koridor ekonomi, yaitu Economic and Business Hub for ASEAN (Sumatera Utara), Energy and Miniral Hub (Kalimantan Utara), Hightech and Creative Economny Hub (Bali) dan Pacific Rim Economy Hub (Sulawesi Utara).
Kerja sama proyek-proyek non koridor ekonomi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Two Countries Twin Parks diharapkan dapat diaktualisasi di akhir tahun 2022.
Hal lain yang disampaikan Dubes Djauhari adalah perkembangan program vaksinasi Covid-19 yang telah mencapai tingkat 70% dari jumlah penduduk.
Selain itu, guna mengakselerasi program vaksinasi, BPOM telah menerbitkan Emergency Use Authorization untuk 11 tipe vaksin yaitu CoronaVac (Sinovac), Bio Farma Covid-19, AstraZeneca, Sinopharm, Bio Farma-Moderna, Comirnaty (Pfizer-BioNTech), Sputnik-V, Janssen Covid-19, Convidecia, Zifivax, dan Covovax Covid-19 dari Serum Institute of India Pvt Ltd, India.
Indonesia sendiri telah mengembangkan vaksin Merah Putih menggunakan teknologi vaksin inaktivasi untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Dubes Djauhari menyatakan, sektor pendidikan juga berperan penting dalam penguatan people-to-people antara Indonesia dan RRT. Per tahun 2020 terdaftar 15.670 mahasiswa melaksanakan studi di RRT.
Namun demikian banyak dari mereka terpaksa kembali ke Indonesia karena pandemi dan terpaksa melaksanakan studi secara online. Dubes berharap agar mahasiswa Indonesia dapat segera melanjutkan kembali studinya di RRT secara offline.
Dubes Djauhari juga mempromosikan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara dengan aturan kesehatan yang telah berlaku sejak 14 Oktober 2021 sesuai prinsip Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Harapannya, dengan membuka Bali bagi 19 negara termasuk RRT melalui penerbangan internasional ke Bali dan Riau, dapat menggairahkan kembali sektor ekonomi pariwisata.
Menutup media gathering, Dubes Djauhari menyampaikan, Indonesia dan RRT telah memberikan contoh positif bahwa kerja sama dan saling mendukung satu sama lain pada saat sulit akan membawa hasil positif bagi kedua negara.
Pada kesempatan yang sama, diumumkan pula penandatanganan MOU dan LOI paska Trade Expo Indonesia (TEI) antara perusahaan Indonesia dan RRT dengan nilai total mencapai US$ 1,6 miliar.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com