Pindad Uji Kekuatan Ranpur Anoa-2 dari Ledakan Ranjau Pakai TNT 8 Kg, Ini Penampakannya

BANDUNG, iNews.id - PT Pindad (Persero) melakukan uji kekuatan kendaraan tempur (ranpur) Anoa-2 6x6 menggunakan bahan peledak TNT seberat 8 kilogram (kg) di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (8/12/2021). Hasilnya bikin takjub, Anoa-2 6x6 tahan terhadap ledakan ranjau.
Dengan demikian, pengemudi dan penumpang prajurit di dalamnya aman dari ledakan. Uji ledak itu dilaksanakan dalam rangka pengujian dan sertifikasi struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6X6 yang dibiayai oleh LPDP RI.
Pengujian dilakukan dengan meledakan peledakan ranjau atau TNT yang ditempatkan di bawah lambung kendaraan mengacu kepada standar STANAG 4569-AEP-55 volume 2 Level 3B (TNT 8 Kg).
Tujuannya, untuk memastikan kemampuan bertahan dan keselamatan pengemudi serta penumpang di dalam Anoa-2 6X6. Sehingga terukur tingkat perlindungan terhadap prajurit seperti disyaratkan sesuai standar dan mendapatkan sertifikasi kelaikan darat.
Untuk menyimulasikan awak kendaraan, dipasang sebuah manekin khusus Anthropomorphic Test Device (ATD) crash test dummy bekerja sama dengan FNSS. Manekin dilengkapi sensor untuk mengukur resiko cedera pada awak kendaraan sehingga dapat dievaluasi kelaikan ballistic protection dari Ranpur 6x6 Anoa-2.
Vice Presiden PM & K3LH Pindad Prima Kharisma mengatakan, struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6x6 disiapkan secara khusus untuk mengaplikasikan tingkat perlindungan ranpur di medan darat. Perlindungan berupa menambahkan adds on berupa V-shape di bawah lantai kendaraan antara roda tengah dan belakang yang dijelaskan
"Uji ledak di sini konsepnya adalah bagaimana kami meningkatkan ballistic protection dari ranpur anoa-2 dengan menambahkan V-shape untuk struktur tahan ledaknya. Nanti bisa dilihat perbandingannya sebelum dan sesudah peledakan seperti apa. Kemudian nanti harapanya kami akan verikasi bersama sesuai NATO STANAG 4569, khususnya untuk burried mine threat atau ranjau dengan berbagai parameter yang akan diukur," kata Prima Kharisma dalam siaran pers.
Prima menyatakan, pengujian dan sertifikasi juga bertujuan untuk memperoleh data uji materiil yang dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan kemampuan ranpur tahan ranjau di medan darat ke depannya.
Sementara itu, Direktur Teknologi & Pengembangan Pindad Sigit P Santosa mengatakan, PT Pindad berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mampu menguasai teknologi terbarukan dan menghasilkan paten serta publikasi ilmiah. “Ada tiga paten yang sudah kami hasilkan beserta publikasi ilmiah yang sudah diterbitkan," kata Sigit.
Spesifikasi mock-up ranpur Anoa-2 6x6 yang digunakan pada uji ledak, ujar Sigit, mengacu pada spesifikasi teknik produk eksisting Anoa-2. Saat ini Anoa memiliki berat 14,5 ton, dimensi panjang 6 M, lebar 2,5 M, tinggi 2,150 M serta terpasang ban runflat (tipe donat). Mock up juga dilengkapi V-shape baja pelindung tambahan ranpur Anoa-2 6x6 memiliki berat sekitar 160 Kg.
Pindad, ujar Sigit, sebelumnya telah melakukan uji ledak ranjau secara sukses terhadap kendaraan medium tank Harimau pada bulan Juli tahun 2018 lalu. Dengan uji ledak kali ini, diharapkan perlindungan terhadap ledakan terutama proteksi ranjau dapat diterapkan di kendaraan tempur Anoa 2 6x6.
"Hasil uji ledak kendaraan tempur Anoa 2 6x6 akan menjadi evaluasi dan pengembangan ke depan untuk perlindungan peledakan pada berbagai produk Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero).
Editor : Agus Warsudi