Topan Rai Keluar dari Filipina, Jumlah Korban Tewas Jadi 31 Orang - Beritasatu
Topan Rai Keluar dari Filipina, Jumlah Korban Tewas Jadi 31 Orang
Oleh : Unggul Wirawan / WIR

Manila, Beritasatu.com- Jumlah korban tewas akibat Topan Rai di Filipina bertambah menjadi 31 orang. Seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (18/12/2021), topan Rai meninggalkan wilayah Filipina.
Dari 31 kasus kematian yang dilaporkan, Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional mengatakan hanya empat yang telah divalidasi. Polisi nasional melaporkan setidaknya 19 kasus kematian tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Angin kencang dari topan yang kuat menggulingkan pohon dan kabel listrik di Filipina saat bertiup dari kepulauan itu pada Sabtu (19/12).
Air setinggi 140 cm menggenangi sejumlah tempat. Hanya atap di beberapa daerah banjir yang tetap terlihat, memaksa penyelamat menggunakan perahu karet dan tali untuk mengevakuasi orang ke tempat yang lebih aman.
Di Bohol, salah satu provinsi yang paling parah terkena dampak, beberapa penduduk duduk di atap rumah mereka yang terendam banjir saat mereka menunggu penyelamat. Orang-orang di daerah yang terkena bencana mengalami kesulitan untuk menghubungi kerabat mereka karena terputusnya jaringan telekomunikasi dan listrik.
Gubernur Bohol Arthur Yap menyesalkan bahwa gangguan komunikasi membuat sulit untuk membuat penilaian cepat terhadap topan.
Yap mengatakan pemerintah setempat telah memindahkan lebih dari 13.000 keluarga ke pusat-pusat evakuasi dari daerah-daerah kritis.
“Tetapi sepanjang malam dan hingga kemarin pagi, jumlah ini membengkak karena kehancuran yang hebat dan mencakup semua,” tambahnya.
Pada Sabtu, Yap mengatakan dia telah menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan keadaan bencana di seluruh provinsi "karena parahnya kehancuran."
Gubernur Kepulauan Dinagat Kaka Bag-ao mengatakan topan Rai meratakan (provinsi pulau) ke tanah, memutus saluran listrik dan komunikasi.
“Kami telah kehilangan rumah kami. Dinding dan atap robek dan tertiup angin seperti kertas,” kata Bag-ao.
Petugas pekerjaan umum dari daerah yang terkena dampak di Filipina tengah dan selatan telah bekerja keras untuk membersihkan jalan raya dari pohon tumbang dan puing-puing, memulihkan listrik dan jalur komunikasi.
Anggota parlemen, Francisco Matugas dari Surigao del Norte mengatakan hampir semua penduduk Pulau Siargao, termasuk turis, merasakan angin kencang dan kerusakan. Tujuan wisata yang terkenal bagi peselancar itu benar-benar hancur.
Rai mendarat di pulau itu pada Kamis sore. Angin bertiup dengan kecepatan maksimum 195 km per jam dan kecepatan hingga 240 km per jam ketika menghantam Pulau Siargao.
Asisten Sekretaris Juan Vincent Arcena dari Kantor Operasi Komunikasi Kepresidenan mengatakan kota kelahirannya Siargao hancur oleh topan Rai.
"Saya khawatir tentang keselamatan mereka. Saya bahkan tidak bisa menghubungi kerabat dan unit pemerintah setempat karena situasi di sini dan di pulau itu," tambah Arcena dalam satu posting Facebook.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com