Ulama Sebut Keanehan di Arab Saudi Ini Tanda Akhir Zaman, Putra Mahkota Arab Saudi Jadi Sorotan By Pikiran Rakyat
Ulama Sebut Keanehan di Arab Saudi Ini Tanda Akhir Zaman, Putra Mahkota Arab Saudi Jadi Sorotan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.pikiran-rakyat.com%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2Fx%2Fphoto%2F2022%2F01%2F22%2F518433749.jpg)
ZONABANTEN.com - Kerajaan Arab Saudi yang kursi kekuasaannya saat ini diduduki oleh putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman menjadi sorotan dunia.
Arab Saudi menjadi negara yang diperbincangkan oleh banyak orang karena aturan yang dibuat oleh putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.
Putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman telah mengubah banyak aturan di Arab Saudi dengan visi 2030 yang dibuatnya.
Aturan-aturan yang sebelumnya dilarang kini dihalalkan oleh putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.
Diantaranya adalah para wanita yang diizinkan menyetir sendiri dan bepergian sendiri, diperbolehkannya konser musik, dibangunnya bioskop, dan juga kebebasan berpakaian di pantai.
Sebelumnya, fenomena aneh dan mengerikan yaitu Mekkah dan Madinah yang dikerubungi oleh serangga dan belalang hitam dengan jumlah yang sangat banyak menjadi dikait-kaitkan dengan kebijakan putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman yaitu visi 2030 yang merubah Arab Saudi.
Putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman telah mengubah banyak aturan setelah mengambil alih kekuasaan Kerajaan Arab Saudi dengan visi 2030.
Selain itu Arab Saudi juga semakin menjadi negara sekuler dibawah kepemimpinan putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.
Tak hanya itu, putra mahkota Arab Saudi juga sempat menghebohkan ketika dalam sebuah wawancara di acara televisi Arab Saudi mengatakan bahwa dirinya lebih mementingkan hadits mutawatir, hadits ahad, dan hadits khabar jika dibandingkan dengan hadits sahih, hadits hasan, atau hadits dhaif dari Bukhari, Muslim, maupun yang lainnya.
Dengan pernyataan tersebut, putra mahkota Arab Saudi mengatakan bahwa hal itu menjadi referensi hukum utama di Arab Saudi untuk menyimpulkan regulasi berdasarkan syariat agama Islam di Arab Saudi.
Tujuan putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman mengesampingkan atau menolak hadits sahih, hadits hasan, ataupun hadits khabar adalah untuk menarik 100 juta turis dan menciptakan 3 juta lapangan pekerjaan di Arab Saudi.
Tak hanya itu, putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman juga mengatakan bahwa visi 2030 yang dibuatnya diharapkan dapat melipatgandakan investasi luar negeri Arab Saudi.
Banyak para ustadz atau ulama yang mengatakan bahwa hal ini merupakan tanda-tanda awal akhir zaman dari Arab Saudi.
Semakin berubahnya Arab Saudi menjadi negara liberalisme banyak dikaitkan dengan akhir zaman yang semakin jelas terjadi di Arab Saudi.
Ustadz Zulkifli Muhammad Ali, mengatakan bahwa barometer akhir zaman dunia saat ini adalah Arab Saudi.
“Barometer akhir zaman bukan Indonesia, bukan China, bukan Asia Tenggara, bukan Afrika, bukan Eropa, bukan juga Amerika. Barometer akhir zaman adalah Arab Saudi disitu ada Mekkah dan Madinah. Maka semua hadits-hadits yang kita baca tentang akhir zaman bisa kita berkaca di sana,” kata Ustadz Zulkifli Muhammad Ali.
Tak hanya itu, putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman juga menandatangi perjanjian damai dengan Israel yang membuat heboh banyak orang.
Seorang cendekiawan Islam Syekh Imran Hosein mengatakan, bahwa tindakan putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman berdamai dengan Israel merupakan salah satu bagian dari syirik.
Putra mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman telah membuka jalan bagi Arab Saudi untuk menjadi negara yang lebih besar, namun seiring juga dengan banyak kecaman terhadapnya.***