KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa dia memperingatkan Menteri Luar Negeri Rusia tentang "tanggapan serius" jika negara itu memutuskan untuk menyerang Ukraina.

Dilansir The Hill, diplomat top AS menyatakan bahwa dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melalui telepon.

Keduanya membahas situasi "akut" di perbatasan Rusia-Ukraina di tengah penumpukan militer yang besar di negara itu.

Baca juga: Rusia Tuding AS Provokasi Konflik Ukraina Agar Makin Panas

Blinken mengatakan bahwa opsi untuk menyelesaikan ketegangan di daerah itu secara diplomatis "masih ada di meja."

Namun, itu akan membuat Moskow terlibat dalam "diskusi dengan itikad baik."

"Menteri menjelaskan bahwa jalur diplomatik untuk menyelesaikan krisis tetap terbuka. Itu akan membuat Moskow mengurangi ketegangan dan terlibat dalam diskusi dengan itikad baik," kata sebuah pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS

"Blinken menegaskan bahwa jika Moskow mengejar jalur agresi dan menginvasi Ukraina lebih lanjut, itu akan menghasilkan respons Transatlantik yang tegas, masif, dan bersatu."

Panggilan antara Lavrov dan Blinken adalah perkembangan terbaru dalam hubungan bolak-balik antara kedua negara karena ketegangan di kawasan itu tampaknya mendekati titik didih.

Baca juga: Rusia-Ukraina Makin Panas, AS Pindahkan 1 Skuadron F-16 ke Romania

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri memerintahkan sebagian besar staf di Kedutaan Besar AS di Kiev untuk mengungsi, dengan alasan ancaman agresi Rusia.

Pemerintah AS telah membunyikan alarm dalam beberapa hari terakhir, memperingatkan bahwa invasi Rusia dapat terjadi kapan saja dalam waktu dekat.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa serangan Rusia dapat terjadi "kapan saja".

Blinken telah mengulangi sentimen serupa dalam beberapa hari terakhir. Pejabat Amerika juga telah memperingatkan warga AS untuk meninggalkan negara itu.

Baca juga: Blinken: AS Siap Meladeni Diplomasi atau Agresi Rusia atas Ukraina

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Jumat memerintahkan 3.000 tentara tambahan untuk dikirim ke Polandia karena kekhawatiran akan agresi Rusia.

Kepala Pentagon memerintahkan 160 tentara AS di Ukraina untuk memposisikan kembali di Eropa

Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris juga telah menegaskan dalam beberapa pekan terakhir bahwa jika ada serangan Rusia di negara bekas Soviet itu, Rusia itu akan menghadapi sanksi ekonomi yang berat.

Baca juga: Di Tengah Ancaman Perang dengan Rusia, Ukraina Minta Rakyatnya Tetap Tenang

Biden diperkirakan akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sesegara mungkin, membahas situasi terkini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.