Jokowi Sindir Sekaligus Apresiasi Kinerja Bank Mandiri - Beritasatu
Jokowi Sindir Sekaligus Apresiasi Kinerja Bank Mandiri
Rabu, 1 Februari 2023 | 13:51 WIB
Oleh: Prisma Ardianto / FMB

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja mentereng dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2022. Pada saat yang sama, Presiden juga menyindir capaian tersebut.
Hal ini disampaikan Jokowi di acara Mandiri Investment Forum 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Dalam kesempatan itu, Jokowi menuturkan sempat menanyakan langsung capaian pertumbuhan kredit dan laba Bank Mandiri kepada Darmawan Junaidi selaku Direktur Utama.
"Tadi saya masuk, saya tanya ke Pak Dirut Mandiri, kredit tumbuh berapa di tahun 2022? 14,9% masih bisa tumbuh. Laba di angka Rp 41 triliun," ungkap Jokowi pada kesempatan tersebut.
Kendati demikian, pencapaian ini juga turut menjadi sorotan Presiden. "Kadang-kadang saya mikir, kok (laba) tumbuhnya tinggi banget. Jangan-jangan bunganya ketinggian," kelakar Jokowi yang kemudian disambut gelak tawa dan sorak peserta forum.
Di samping itu, Jokowi turut menyampaikan apresiasinya kepada Bank Mandiri atas kinerja yang solid pada 2022. "Tapi apapun harus kita apresiasi Bank Mandiri yang bisa menyalurkan kredit sebesar 14,9% dan keuntungan perusahaan di angka Rp 41 triliun," ucap dia.
Seperti yang diketahui, Bank Mandiri mencetak laba bersih sebesar Rp 41,2 triliun pada tahun 2022, tumbuh 46,9% secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun 2022. Pencapain ini tidak terlepas dari pertumbuhan kredit konsolidasi double digit atau sebesar 14,48% menjadi Rp 1.202,2 triliun.
Bank Mandiri pun optimis pertumbuhan kredit di tahun 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12% (yoy). Target tersebut dengan tetap tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
Apresiasi dan syukur pun disampaikan Presiden kepada sektor perbankan secara keseluruhan atas kinerja intermediasi yang cukup tangguh di tahun lalu. Perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11,3%, dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9%, berikut non performing loan (NPL) sebesar 2,4%.
Alih-alih pesimis, Presiden mengajak para pelaku usaha untuk tetap optimistis di tahun 2023. Ekonomi Indonesia masih akan tumbuh di atas 5% di tahun ini seiring dengan berlanjutnya tren positif dari sejumlah indikator pasar.
"Tadi pagi saya mendapatkan informasi bahwa tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita ini sudah agak mereda. Apa yang dulu kita bayang-bayangkan, kita takutkan, itu ternyata tidak terjadi. Ini patut kita syukuri," ungkap Presiden.
Menurut Jokowi, inflasi masih terkendali di angka 5,5%. Purchasing Managers' Index (PMI) juga berada di angka yang ekspansif di level 50,9. Angka-angka itu mesti memberikan optimisme bagi pelaku usaha, meskipun sikap hati-hati dan waspada juga tetap dijalankan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily