TAIPEI, iNews.id - Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng membantah rumor prajuritnya telah melarikan diri dari perlakuan kasar militer. Kini prajurit itu ditemukan di China. 

Saat ini, pemerintah tengah menyelidiki kasus hilangnya prajurit tersebut. Tentara itu bertugas di Pulau Erdan dekat Pantai China. Dia hilang minggu lalu dan ditemukan pada hari Senin (13/3/2023) di China.

Menteri Chiu Kuo-cheng berharap pihaknya dapat membawa kembali prajurit tersebut ke Taiwan.

"Kami tentu berharap untuk membawanya pulang. Jadi bagaimana kami membawanya kembali? Ada saluran alternatif yang kami kejar," katanya pada Selasa (14/3/2023). 

Sayangnya, dia tak menjelaskan secara rinci saluran alternatif yang dimaksud.

Ketika ditanya apakah ada risiko jika tentara yang hilang itu dapat membocorkan penempatan militer rahasia dan informasi lokasi kepada China, menteri menjawab bahwa pemerintah tak perlu membuat perubahan besar.

"Terlepas dari apakah dia memiliki kemampuan seperti itu, yang tidak kami konfirmasikan atau bantah, kami tidak perlu melakukan penyesuaian strategis berskala besar untuk memitigasi informasi apa pun yang diberikan oleh individu ini," katanya.

Kantor Urusan Taiwan China belum mengomentari masalah ini.

China memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri. Selama tiga tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk mencoba membuat Taiwan menerima kedaulatan China. Sebaliknya, pemerintah Taiwan menolak klaim tersebut.

Selama puncak Perang Dingin, para pembelot dari kedua belah pihak terkadang berenang antara China dan Kinmen. Di titik terdekatnya, dari pos pengamatan Mashan, pulau utama Kinmen sedang surut kurang dari 2 km (1,6 mil) dari wilayah yang dikuasai China. Dari sanalah mantan kepala ekonom Bank Dunia Justin Lin menyeberang ke China pada 1979.

Taiwan telah menguasai Kinmen, serta pulau-pulau Matsu lebih jauh ke pantai Cina, sejak pemerintah Republik China melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 pascakalah dalam perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China.

Editor : Umaya Khusniah

Follow Berita iNews di Google News