Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Featured Pilihan

    PDB AS Melambat, Risiko Resensi Kembali Mengintai - Beritasatu

    8 min read

     

    PDB AS Melambat, Risiko Resensi Kembali Mengintai

    Jumat, 28 April 2023 | 07:39 WIB
    Faisal Maliki Baskoro / FMB
    Orang-orang berjalan di Times Square di New York, Amerika Serikat, 14 Desember 2021. 
    Orang-orang berjalan di Times Square di New York, Amerika Serikat, 14 Desember 2021.  (Xinhua)

    Jakarta, Beritasatu.com - Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat melambat pada kuartal pertama tahun ini akibat kenaikan suku bunga dan inflasi. Para ahli memperkirakan bahwa ekonomi AS bisa masuk ke dalam resesi di akhir tahun ini.

    Dilansir dari CNBC Internasional, Departemen Perdagangan melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS atau total barang dan jasa yang diproduksi selama periode tersebut hanya meningkat 1,1% pada tingkat tahunan pada kuartal pertama. Padahal, para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sebesar 2%.

    Pertumbuhan ekonomi ini mengikuti pertumbuhan di kuartal keempat tahun lalu yang meningkat 2,6%, sebagai bagian dari pertumbuhan selama satu tahun sebesar 2,1%.

    Advertisement

    Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa indeks harga konsumsi belanja pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi yang sangat diperhatikan oleh Federal Reserve, meningkat 4,2%, melebihi estimasi sebesar 3,7%. Sedangkan inti PCE yang tidak memperhitungkan harga makanan dan energi naik 4,9%, dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya sebesar 4,4%.

    Setelah laporan tersebut dirilis, saham menguat dan imbal hasil surat utang pemerintah naik.

    Pelambatan pertumbuhan ekonomi terjadi karena penurunan investasi swasta dan perlambatan investasi tetap nonresidensial. Menurut laporan tersebut, melambatnya investasi berdampak pada koreksi 2,26 poin persentase dari angka utama.

    Pengeluaran konsumen yang diukur dengan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 3,7% dan ekspor naik 4,8%. Investasi swasta bruto domestik turun 12,5%.

    Pada saat yang sama, klaim pengangguran turun menjadi 230.000 selama seminggu yang berakhir pada 22 April, di bawah perkiraan sebesar 249.000.

    Meskipun pertumbuhan ekonomi AS melambat, konsumen masih cukup tahan banting dan diperkirakan akan menggunakan kekuatan pembelian dan tabungan mereka untuk menjaga agar kontraksi ekonomi tidak terlalu dalam dan singkat. Meskipun Federal Reserve telah menaikkan suku bunga secara signifikan sejak Maret 2022, inflasi masih di atas target 2% bank sentral dan diperkirakan akan membutuhkan suku bunga yang tinggi.

    Namun, pasar tenaga kerja yang kuat, dengan tingkat pengangguran sebesar 3,5%, juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, ada juga risiko dari sektor perbankan yang bisa mempengaruhi ekonomi ke depannya, sehingga membuat para ahli memperkirakan bahwa ekonomi AS bisa masuk ke dalam resesi di akhir tahun ini.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Bagikan

    BERITA TERKAIT

    Harga Emas Naik Jelang Data Ekonomi AS Sebagai Pijakan Fed

    Harga Emas Naik Jelang Data Ekonomi AS Sebagai Pijakan Fed

    EKONOMI
    Membaiknya PDB AS dan The Fed Picu Tren Positif Aset Kripto

    Membaiknya PDB AS dan The Fed Picu Tren Positif Aset Kripto

    EKONOMI
    Harga Emas Melonjak 0,4% karena Kenaikan Suku Bunga Fed

    Harga Emas Melonjak 0,4% karena Kenaikan Suku Bunga Fed

    EKONOMI
    Fed Kerek Suku Bunga 25 Bps, Era Kenaikan Hampir Berakhir

    Fed Kerek Suku Bunga 25 Bps, Era Kenaikan Hampir Berakhir

    EKONOMI
    Pekan Ini IHSG Akan Bullish, Pantau Saham Pilihannya

    Pekan Ini IHSG Akan Bullish, Pantau Saham Pilihannya

    EKONOMI
    Harga Minyak ke Level Terendah 9 Minggu karena Inflasi AS

    Harga Minyak ke Level Terendah 9 Minggu karena Inflasi AS

    EKONOMI

    BERITA TERKINI

    IHSG Hari Ini Dibuka Melemah ke 6.925,7

    IHSG Hari Ini Dibuka Melemah ke 6.925,7

    EKONOMI 4 menit yang lalu
    Sebelum Hilang Kontak, Pesawat Antariksa Jepang Potret Kondisi Bumi saat Gerhana

    Sebelum Hilang Kontak, Pesawat Antariksa Jepang Potret Kondisi Bumi saat Gerhana

    OTOTEKNO 8 menit yang lalu
    Berhasil Dievakuasi dari Sudan, 385 WNI Tiba di Jakarta

    Berhasil Dievakuasi dari Sudan, 385 WNI Tiba di Jakarta

    INTERNASIONAL 13 menit yang lalu
    Bursa Asia Lanjutkan Penguatan di Wall Street, Pengangguran Jepang Naik

    Bursa Asia Lanjutkan Penguatan di Wall Street, Pengangguran Jepang Naik

    EKONOMI 14 menit yang lalu
    Gerindra Tetap Bangun Komunikasi Politik dengan PDIP

    Gerindra Tetap Bangun Komunikasi Politik dengan PDIP

    BERSATU KAWAL PEMILU 16 menit yang lalu
    Sempat Pingsan di Stasiun, Atlet Paralimpiade Nasional David Jacobs Meninggal Dunia

    Sempat Pingsan di Stasiun, Atlet Paralimpiade Nasional David Jacobs Meninggal Dunia

    SPORT 30 menit yang lalu
    Dituduh Terkait Pembunuhan Massal, Pendeta Terpandang di Kenya Ditangkap

    Dituduh Terkait Pembunuhan Massal, Pendeta Terpandang di Kenya Ditangkap

    INTERNASIONAL 46 menit yang lalu
    Sri Mulyani: Pemerintah Kucurkan Rp 90 T untuk Sukseskan Mudik Lebaran 2023

    Sri Mulyani: Pemerintah Kucurkan Rp 90 T untuk Sukseskan Mudik Lebaran 2023

    EKONOMI 1 jam yang lalu
    Indeks UV Hari Ini Masih Tinggi hingga Ekstrem, Di Mana Saja?

    Indeks UV Hari Ini Masih Tinggi hingga Ekstrem, Di Mana Saja?

    OTOTEKNO 1 jam yang lalu
    Tingkatkan Pendapatan dan Tekan Beban, GOTO Kurangi Rugi hingga 41%

    Tingkatkan Pendapatan dan Tekan Beban, GOTO Kurangi Rugi hingga 41%

    EKONOMI 1 jam yang lalu
    Infografik TextInfografik Penyelenggaraan Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H
    B-FILES
    Perlu Terobosan Hukum Bongkar Transaksi Rp 189 T di Kemenkeu

    Perlu Terobosan Hukum Bongkar Transaksi Rp 189 T di Kemenkeu

    Komentar
    Additional JS