Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bom Surabaya Featured Pilihan

    Refleksi Peringatan 5 Tahun Bom Surabaya, Korban Berharap Perdamaian Melalui Toleransi By BeritaSatu

    3 min read

     

    Refleksi Peringatan 5 Tahun Bom Surabaya, Korban Berharap Perdamaian Melalui Toleransi

    By BeritaSatu.com
    beritasatu.com
    April 19, 2023
    Refleksi peringatan 5 tahun bom Surabaya, digelar di salah satu dari 3 gereja target pengeboman, yakni di GKI Diponegoro Surabaya, Sabtu
    Refleksi peringatan 5 tahun bom Surabaya, digelar di salah satu dari 3 gereja target pengeboman, yakni di GKI Diponegoro Surabaya, Sabtu

    Surabaya, Beritasatu.com - Refleksi peringatan 5 tahun bom Surabaya, digelar di salah satu dari 3 gereja target pengeboman, yakni di GKI Diponegoro Surabaya, Sabtu (14/5/2023) malam. Para korban bom yang selamat, mengingatkan kepada generasi muda untuk terus menyuarakan toleransi dan perangi terorisme dengan menjaga kerukunan antar umat beragama

    Acara yang bertajuk Refleksi Peristiwa 13 Mei dalam Kacamata Anak Muda ini, digelar oleh sejumlah kelompok pemuda toleransi dan mahasiswa. Pada acara tersebut, juga memutar film menolak lupa, serta puisi, penampilan musik hingga kesaksian sejumlah korban bom yang selamat dalam peristiwa memilukan 5 tahun lalu, tepatnya 13 Mei 2018.

    Yesaya Bayang, seorang security GKI Diponegoro, korban bom selamat, dan Feni Suryawati, korban bom yang mengalami luka permanen pada kedua tangannya. Refleksi peringatan 5 tahun bom Surabaya, menjadi pengingat bagi generasi muda untuk terus menyuarakan tolesansi dan menjaga kerukunan antar umat beragama.

    "Refleksi seperti ini, bagi saya sangatlah bagus. Apalagi kegiatan malam ini diinisiasi oleh para generasi muda. Nah untuk meredam aksi radikalisme, tentu generasi anak-anak muda ini yang harus ditanamkan rasa toleransi yang tinggi. Salah satunya melalui dunia maya. Anak muda harus bisa memberikan pandangan-pandangan yang baik, agar kedepannya tidak salah jalan," ujar Yesaya Bayang, korban bom GKI Diponegoro, Sabtu (13/5/2023) malam.

    Sementara Feni Suryawati, korban terorisme yang mengalami luka permanen pada kedua tangannya, mendukung acara refleksi inim dia berharap, anak muda bisa menyuarakan perdamaian melalui toleransi

    "Kalau perasaan saya, refleksi yang diadakan hari ini sangat saya dukung. Dan saya sangat senang, karena ini merupakan langkah kecil untuk bersama kita menyadari bahwa pentingnya toleransi diantara kita, supaya tidak terjadi hal pengeboman kembali. Teroris merajalela," kata Feni Suryawati.

    Feni Suryawati mengaku telah pulih dari rasa trauma atas tragedi bom yang menimpanya. Untu itu, Feni ingin menunjukkan bawah, kekejaman terorisme bisa nembawa dampak seperti yang ia alami.

    "Kalau saya, sudah sembuh dari trauma saya. Oleh karena itu saya ingin melangkah, apa yang bisa saya lakukan. Jadi, kenapa saya hadir di tempat ini, karena saya ingin menunjukkan kepada temen-temen, bahwa inilah hasil dari terorisme. Supaya teman-teman bisa melihat, bahwa hasil dari yang mereka lakukan (teroris) itu masih membekas, bahkan nanti sampai kebawa mati. Harapannya dengan langkah kecil ini, teman-teman bisa menyuarakan toleransi," pungkas Feni Suryawati.

    Acara ini diakhiri dengan menyalakan lilin dan menggelar doa bersama yang dipimpin oleh sejumlah tokoh lintas agama di Surabaya.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    URL berhasil di salin.
    Komentar
    Additional JS