Perjanjian IEU-CEPA, UMKM Indonesia Bakal Dibantu Penuhi Standar Ramah Lingkungan Eropa - IDX Channel

Perjanjian IEU-CEPA, UMKM Indonesia Bakal Dibantu Penuhi Standar Ramah Lingkungan Eropa. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, mengatakan salah satu poin kesepakatan dari Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) untuk UMKM.

Djatmiko menjelaskan, Uni Eropa siap berkomitmen untuk membantu UMKM Indonesia memenuhi standar ramah lingkungan dari kelompok negara tersebut. Sebab, sertifikasi ini menjadi salah satu syarat penting sebuah produk bisa masuk pasar benua biru itu.

"Bagian terbesar dalam perjanjian IEU-CEPA, juga memberikan dukungan ataupun fasilitasi terhadap kegiatan ekspor UMKM khususnya dalam konteks bagaimana bisa memenuhi ketentuan terkait dengan lingkungan," ujarnya dalam acara Sosialisasi & Persiapan Perjanjian Politik IEU-CEPA dan Kerangka Perdagangan Indonesia-AS di Menara Kadin, Senin (4/8/2025).

Djatmiko menjelaskan, pasar Uni Eropa merupakan kelompok ekonomi yang aktif mendorong kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. Lewat perjanjian IEU-CEPA ini ekspor bisa didorong asalkan memenuhi aturan atau standar yang ditetapkan Uni Eropa.

"Kita tahu memang EU merupakan satu kelompok ekonomi yang aktif mendorong kebijakan yang berorientasi terhadap sustainability. Namun menjadi satu komitmen dalam perjanjian CEPA, dan ini pertama kali dalam catatan kami, bahwa EU berkomitmen membantu mitranya untuk meningkat kapasitas ataupun kemampuan di dalam memenuhi ketentuan terkait dengan lingkungan. Ini ada chapter sendiri," kata dia.

Djatmiko mengatakan, kesepakatan ini akan membuka akses pasar yang lebih luas, mempermudah perdagangan, dan memperkuat daya saing produk Indonesia di Uni Eropa. IEU-CEPA mencakup skema kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas yang secara khusus dirancang untuk mendukung sektor-sektor dan pelaku usaha yang membutuhkan penguatan, termasuk UMKM, petani, dan nelayan.

Menurutnya, pasar Eropa terbuka lebar bagi produk Indonesia, namun tidak semua pelaku usaha memahami karakteristiknya. Pemerintah siap memberikan pendampingan dan fasilitasi teknis bersama kementerian/lembaga terkait, agar UMKM mampu memenuhi persyaratan dan standar Uni Eropa.

"Kita sudah melakukan dengan Uni Eropa bahwa dalam perjanjian ini ada satu skema kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas. Terutama untuk sektor sektor dan pelaku usaha di sektor tersebut yang memang memerlukan dukungan, terutama untuk UMKM, petani, nelayan, dan lainnya," kata dia.

(NIA DEVIYANA)